Selasa, 11 Mei 2010

NAMA BANDARA DI INDONESIA BESERTA CODE IATA DAN ICAO

NAMAKOTA ....IATA... ICAO... Airport Name

MALANG ....MLG... WARA... Abdul Rahman Saleh
SEMARANG ....SRG... WARS... Achmad Yani
JOGYAKARTA ....JOG... WARJ... Adi Sucipto
SOLO ....SOC... WARQ... Adi Sumarmo
BALIKPAPAN ....BPN... WALL... Balikpapan - Sepinggan Airport
PANGKALPINANG ....PGK... WIPK... Depati Amir
BENGKULU ....BKS... WIPL... Fatmawati Soekarno
BIAK ....BIK... WABB... Frans Kaisiepo
JAKARTA ....HLP... WIHH... Halim Perdana Kusuma
BATAM ....BTH... WIDD... Hang Nadim
UJUNGPANDANG ....UPG... WAAA... Hasanuddin
BANDUNG ....BDO... WICC... Hussein Sastranegara
SURABAYA ....SUB... WARR... Juanda
PADANG ....PDG... WIMG... Minangkabau International
DENPASAR ....DPS... WADD... Ngurah Rai
AMBON ....AMQ... WAPP... Pattimura
MEDAN ....MES... WIMM...Polonia Airport
MANADO ....MDC... WAMM... Sam Ratulangi Airport
MATARAM ....AMI... WADA... Selaparang
JAYAPURA ....DJJ... WAJJ... Sentani Airport
JAKARTA ....CGK... WIII... Soekarno-Hatta
TERNATE ....TTE... WAMT... Sultan Babullah
ACEH ....BTJ... WITT... Sultan Iskandar Muda
PALEMBANG ....PLM... WIPP... Sultan Mahmud Badaruddin II
PEKANBARU ....PKU... WIBB... Sultan Syarif Kasim II
JAMBI ....DJB... WIPA... Sultan Thaha Airport
PONTIANAK ....PNK... WIOO... Supadio
BANJARMASIN ....BDJ... WAOO... Syamsudin Noor
TIMIKA ....TIM... WABP... Timika-Moses Kilangin Airport

Selasa, 04 Mei 2010

Sejarah Ground Handling

SEJARAH GROUND HANDLING DI INDONESIA

Berdasarkan sejarah perkembangan perusahaan ground handling di Indonesia, munculnya perusahaan Ground handling adalah bermula dari adanya kegiatan perpindahan bandara Internasional Kemayoran Jakarta Pusat ke Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur sambil menunggu selesainya pembangunan bandara baru yang lebih modern Soekarno - Hatta di Cengkareng Jakarta dimana pada saat yang bersamaan Garuda Indonesia yang kala itu juga berperan sebagai penyedia jasa ground handling bagi maskapai penerbangan asing mulai " kewalahan " menghadapi adanya tuntutan dari pihak users yang menginginkan pelayanan dan perhatian yang lebih maksimal dari Garuda Indonesia terhadap penanganan ground handlingnya.

Berdasarkan sejarah kelahirannya, sebenarnya kegiatan ground handling merupakan bagian integral dari lingkup pekerjaan dalam suatu perusahaan penerbangan, dimana terdapat dua kegiatan utama yang dilakukan perusahaan penerbangan ialah :
1. Kegiatan di kantor kota ( Town Office ) yang lebih dominan mengerjakan urusan pemasaran/sales and service dan administrasi keuangan serta umum.
2. Kegiatan operasional kestasiunan di Bandar udara (airport)

Jadi, dalam hal ini kegiatan ground handling merupakan bagian atau divisi operasional perusahaan penerbangan yang dipimpin oleh seorang kepala stasiun sebagai manajer operasi atau ground handling.

Dalam perkembangan selanjutnya, muncul ide untuk mendirikan perusahaan yang khusus menyediakan jasa/layanan ground handling, mengingat adanya peluang yang terbuka lebar, dimana tidak sedikit perusahaan penerbangan asing (internasional) yang menyinggahi kota Jakarta dan Denpasar yang tentu saja mendarat dan tinggal landas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta dan Bandara Ngurah Rai Denpasar.
Beberapa perusahaan penerbangan asing yang membuka rute ke Jakarta dan Denpasar dipastikan akan menjalin kerjasama dengan perusahaan - perusahaan lokal sebagai representative agent atau dikenal dengan istilah General Sales Agent (GSA).

PENGENALAN GROUND HANDLING

Ground Handling berasal dari kata Ground yang artinya darat atau di darat, yang dalam hal ini di banda udara (airport) dan berasal dari kata Handling, dari kata dasar hand atau handle yang artinya tangan atau tangani. To handle berarti menangani atau melakukan suatu pekerjaan tertentu dengan penuh kesadaran. Handling berarti penanganan atau pelayanan (services or to services). Sehingga pada banyak kesempatan, kita sering menjumpai pemakaian kata Ground Services (pelayanan darat atau pelayanan di airport).

Ground Handling adalah suatu kegiatan airlines yang berkaitan dengan penanganan atau pelayanan terhadap para passanger berikut bagasinya, cargo, pos, peralatan pembantu pergerakan pesawat didarat dan pesawat terbang itu sendiri selama berada di airport, baik untuk departure maupun untuk arrival.

Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui ruang lingkup batas pekerjaan ground handling yaitu pada fase atau tahap Pre Flight dan Post Flight, yaitu penanganan penumpang dan pesawat selama berada di bandara. Secara teknis operasional, aktivitas ground handling dimulai pada saat pesawat taxi (parking stand), mesin pesawat sudah dimatikan, roda pesawat sudah diganjal (block on) dan pintu pesawat sudah dibuka (open the door) dan para penumpang sudah dipersilakan untuk turun atau keluar dari pesawat, maka pada saat itu para staf darat sudah memiliki kewenangan untuk mengambil alih pekerjaan dari Pilot In Command (PIC) beserta cabin crewnya.

Sebagian besar aktivitas perusahaan Ground Handling dilakukan di airport, di airport itu sendiri kegiatan pelayanan di bagi kedalam beberapa tempat secara umum, misalnya di Terminal Area, Cargo Area, Apron dan juga di Land Side.

Di Indonesia sampai dengnan tahun ini ada 2 perusahaan besar yang khusus bergerak di bidang Ground Handling atau Airport Service yaitu : PT GAPURA ANGKASA dan PT JASA ANGKASA SEMESTA ( JAS ). Jenis-jenis pekerjaan atau produk layanan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan Ground Handling yang satu dengan yang lainnya tidaklah sama, tetapi itu semua kegiatan pelayanan jasa yang diberikan mengacu kepada standar yang telah ditetapkan ileh IATA yang dapat kita lihat pada buku IATA Airport Handling Manual (AHM).




AIRCRAFT HANDLING MANUAL (AHM)

Airport Handling Manual ( AHM ) adalah suatu buku pedoman bagi suatu badan usaha untuk menjalankan aktivitas pelayanan di Bandar udara / airport. Airport Handling Manual diterbitkan oleh International Air Transport Association (IATA). AHM sendiri berisi ketentuan-ketentuan mengenai tata cara atau aturan dalam menjalankan aktivitas Ground Handling di Airport. Perusahaan Ground Handling memakai buku “Airport Handling Manual” sebagai buku pedoman untuk menjalankan kegiatan Ground Handling.
Pekerjaan Cargo Handling merupakan bagian dari Ground Handling yang mengacu pada Aircraft Handling Manual (AHM 810) Annex A dalam Ground Handling Agreement, Cargo, dan Mail Handling berada pada section 5. Lengkapnya adalah sebagai berikut

Section 1 : Representation & Accomodation
Section 2 : Load Control and Communication
Section 3 : Unit Load Devisi (ULD)
Section 4 : Passanger & Baggage
Section 5 : Cargo & Mail
Section 6 : Ramp
Section 7 : Aircraft Servicing
Section 8 : Fuel & Oil
Section 9 : Aircraft Maintenance
Section 10 : Flight Operation & New Administration
Section 11 : Surface Transportation
Section 12 : Catering Service
Section 13 : Servicing & Administration
Section 14 : Security

Sejarah Penerbangan Dunia


17 Desember 1903, di landasan pasir yang terpencil di pantai North Carolina, angin bertiup kencang, Orville dan Wilbur Wright bersaudara, tinggal landas dengan pesawat terbang bermesin untuk pertama kali dalam sejarah manusia.


Orville Wright terbang dahulu sejauh 30 meter selama 12 detik. Wilbur menerbangkan pesawat yang keempat dan usaha terakhir, mencapai jarak 260 meter, dan terus terbang selama 59 detik.


Penerbangan Wright bersaudara mengubah sejarah. Dalam 15 tahun kemudian, pesawat-pesawat terbang militer sudah terlibat dalam pertempuran udara dalam Perang Dunia Pertama. Tiga puluh tahun kemudian, manusia dan barang-barang telah dapat diangkut lewat udara secara luas. Enam puluh enam tahun sesudah penerbangan pertama itu, Neil Armstrong berjalan di bulan. 16 oktober 2003, Cina menjadi negara ketiga yang mampu mengorbitkan manusia di antariksa.


Di Amerika peringatan seabad sejarah penerbangan mendapat perhatian luar biasa. Tanggal 4 Juli lalu, pada Hari Kemerdekaan Amerika Serikat, lebih dari 600.000 orang berkumpul di Dayton, Ohio, di mana Wright bersaudara dibesarkan, untuk menghormati kedua putra bangsa itu. Sekitar 150.000 orang juga berkumpul di kota Kitty Hawk, North Carolina. Mereka menyaksikan tempat penerbangan pertama kali. Daerah itu telah lama menjadi monumen nasional.


Di Washington, D.C., ibukota Amerika Serikat, Museum Penerbangan dan Antariksa Lembaga Smithsonian Amerika mengadakan pameran istimewa mengenai Wright bersaudara. Yang menjadi pusat perhatian adalah pesawat terbang asli Wright bersaudara, yang dikenal sebagai "Wright Flyer". Pesawat itu telah lama digantung tinggi dalam museum. Sekarang pesawat itu terletak di lantai di mana sayap dan badan pesawat yang tidak kokoh tampak seperti pesawat terbang model besar yang anak-anak ingin membuatnya.


Wright bersaudara terbang secara diam-diam, dengan hanya dua pengamat lain. Peristiwa itu tidak mendapat liputan media secara luas. Wright bersaudara memiliki sebuah toko di Dayton, di mana mereka membuat, mereparasi dan menjual sepeda. Beberapa orang lain yang berusaha mencapai kemajuan dari Glider atau pesawat luncur, atau pesawat terbang layang ke pesawat yang dapat terbang dengan baling-baling sendiri, memiliki pengakuan ilmiah dan profesional. Glider, pertama kali membawa manusia ke udara dalam tahun 1786. Banyak orang di lapangan meragukan apakah dua orang pria yang tidak banyak berpengalaman itu benar-benar terbang. "Flyers or liars", demikian tulis sebuah suratkabar. Maksudnya, kedua orang itu "penerbang atau pembohong?"


Namun mereka terus memperbaiki dan meningkatkan pesawat mereka dan pada tahun 1908 tiba-tiba mengejutkan masyarakat Prancis dengan melakukan demonstrasi terbang, yang meliputi gerakan akrobatik. Sejak itu, tidak banyak yang meragukan kemampuan mereka sebagai inventor penerbangan.


Banyak hal yang mungkin telah menghentikan usaha mereka. Sejumlah orang meninggal sewaktu melakukan uji-coba dengan pesawat luncur. Mereka selamat. Seorang pria bernama Samuel Langley, Kepala Smithsonian Institution yang bergengsi, diberi dana 50 ribu dolar oleh militer Amerika Serikat untuk membuat sebuah pesawat terbang. Sebaliknya, Wright bersaudara menghabiskan seribu dolar dalam usaha mereka selama empat musim di Kitty Hawk. Sembilan hari sebelum Wright bersaudara terbang, pesawat Langley diluncurkan di Washington, D.C. dan segera jatuh.


Abad ini mungkin akan memberi Wright bersaudara pengakuan sepenuhnya atas keahlian teknologi mereka. Mereka telah lama diakui bisa terbang. Namun inovasi mereka yang rumit dan sangat imajinatif kurang mendapat perhatian. Ketidak stabilan sepeda, yang dikendalikan oleh gerakan tubuh pengendara - mempengaruhi pemikiran mereka. Cara terbang burung yang meluncur dengan sayap mereka, mengubah arah dengan menggerakkan sayap juga sangat mengesankan mereka.


Karena itu mereka menciptakan sistem sayap yang akan 'bisa bergerak miring, untuk memungkinkan pesawat terbang membelok dengan selamat. Mereka menggarap desain ekor yang fleksibel dan sistem pengendali untuk mengontrol arah terbang pesawat. Mereka berhasil menciptakan baling-baling besar yang efisien. Mereka secara manual membangun mesin ringan. Wright bersaudara mempengaruhi ilmu pengetahuan penerbangan udara untuk selanjutnya.


Mereka terbang. Dunia berubah. Tetapi, tidak semuanya untuk kebaikan. Orville, yang hidup sampai tahun 1948, dan Wilbur yang meninggal tahun 1912, mengatakan dengan sedih dalam Perang Dunia Ke-II : "Kami berharap pesawat terbang akan menjadi alat untuk perdamaian".